Satu Nafas yang Tertinggal
Terus kuhitung hari
Yang terus melangkah menyeret tubuhku
Menikmati gumpalan rindu
Yang kian menyesakkan
Berdansa bersama anganku
Diiringi senandung sendu kesepian
Coba berpijak di pelataran esok yang cerah
Menutup segala kemungkinan abadi yang ada
Dan memuntahkan semua kecewa yang membelenggu
Sulit memang untuk dicerna mentah-mentah perpisahan ini
Seperti melukis lara di hamparan kanvas angkasa
Seperti memahat duka pada aliran air yang mengalir tergesa
Seperti mengejar badai kecewa dengan sepasang kaki terbelenggu luka
Namun semua itu adalah hak seorang aku
Dan satu hal yang pasti..
Satu nafasku masih tertinggal disana
Dan aku harus mengambilnya
Meski dengan tergopoh-gopoh
Demi menyambung kenangan masa esok
Yang damai untuk aku ceritakan
Pada anak cucuku, tentu
Tentang dahsyatnya seorang aku kakek buyut mereka
Kehilangan
Dan cinta yang selama ini aku genggam
Kurasakan seperti bara api yang bergelagak
Dan tanganku pun hancur tak berbentuk lagi
Saat kau harus pergi untuk yang terakhir kali
Tapi.. Sedikitpun aku takkan mengendurkan genggamanku
Meski dengan itu aku harus kehilanganmu
Dan jiwa tak lagi merasakan kerinduan
Yang dulu pernah ada
Namun satu hal yang pasti
Hati ini harus tetap utuh
Untuk aku persembahkan
Untuk mu cintaku
Karena, tak ada alasan bagiku untuk
Tidak mencintaimu meski kau telah pergi
Tatapanmu yang aku rindu
Bukan pada lentikmu
Senyum dan tawa ceriamu yang aku rindu
Bukan pada bibir indahmu
Budi lakumu yang aku suka
Bukan pada tubuh indahmu
Dan kali ini..
Aku benar-benar kehilanganmu
Kehilangan semua itu,
Kehilangan sosok dalam hatiku
Aku sungguh kehilangan..
ini sahabat lebih bijak dan mampu melepaskan sesuatu dengan pemahaman yang baik tentang perpisahan, silahkan bila puisi perpisahan ini bagus sahabat juga bisa share kepada teman-teman. Tetap berfikir positif ya sobat!