Pedih
Oleh : Amanda Syifa Alzena Putri, Bandung.
Termangu dan terdiam
Menatap garis punggungmu yang tegak
Betul, hanya itu yang bisa kulihat
Tertawa dalam pikirku
Mana mungkin dapat kugapai
Apalagi menggenggamnya
Itu mustahil
Seribu pertanyaan kembali muncul
Pertengkaran kembali terjadi dalam diriku
Egoku berkata untuk menatap matanya
Hatiku berkata untuk memendamnya.
|
Puisi Galau Pedih Karya Amanda Syifa Alzena Putri |
Sampai waktu pun menghanyutkan
Tak terasa detik berganti menit
Menit berganti menjadi jam
Jam pun berganti menjadi hari
Hari pula berlalu menjadi tahun
Hari ini....
Benar, mungkin hari ini
Sudah kuputuskan untuk memendamnya
Biar tidak ada yang tahu
Biar tidak ada yang mengerti.