Dirundung Duka
Oleh : Resya Aulanisa, Tasikmalaya.
Saat lisan tiada dapat bersuara
Hatipun bertanya dalam rindunya
Apakah gerangan yang telah terjadi?
Ada yang datang dan ada yang pergi
Seperti perputaran roda waktu yang tiada henti
Ada yang datang mengisi kekosongan
Lalu pergi meninggalkan kekosongan
Hampa terasa kian melekat dalam diri
Sunyi bagai takut akan datangnya bahaya
Padahal kami di rundung duka
Duka yang sulit di lewati
Meski berbagai cara di hadapi
Mengapa ini harus terjadi
Saat kekosongan telah terisi
Kian hampa menjadi jadi.
|
Puisi Persahabatan Dirundung Duka Karya Resya Aulanisa |
Bukan hamba tak menerima takdir
Tapi hamba mencurahkan isi tentang takdir
Adakah lagi yang harus pergi?
Dengan kekosongan di pagi hari
Sunyilah kini di hati
Menunggu takdir yang pasti kembali
Dan tak dapat dipungkiri
Bukan hamba menolak dan membantahNya
Namun hamba sedih tiada terkira
Saat kelengkapan harus sirna