Perih
Oleh : Nurhasanah, Serang Banten.
Ternyata seperti ini rasanya, berlalu lalang tanpa tujuan arah
Ternyata seperti ini rasanya, melangkah tanpa tahu apa yang dituju...
Ternyata seperti ini rasanya, bukan lagi sakit terasa didada, bukan lagi masalah peluh yang tak terbayar....
Perih... sungguh perih pencarian jati diri ini
Perih.... sungguh melebihi rasa sakit yang pernah kualami sebelum ini
Kurasa percuma copyan berkas juga map coklat...
Kurasa sia - sia langkah yang mengantarku mengetuk agungnya gedung kota ini....
Kurasa takguna buku - buku dan pena belasan tahun mendampingiku
Perih....
Benarkah ini nyata dalam dunia yang sesungguhnya
Betulkah ini nyata walau kurasa mimpi yang mengganggu lelap tidurku?
Dulu.... kulihat sungguh indah dunia lewat jendela kelas
Dulu.... kulihat sungguh bahagia kehidupan diluar sekolah
Dulu.... kufikir lulus adalah gerbang kebebasan yang menyenangkan.
|
Puisi Keadilan Perih Karya Nurhasanah |
Perih....
Saat yang kulihat dari balik jendela dulu ternyata bukan kebahagiaan
Saat yang kulihat dari balim jendela dulu bukanlah keindahan
Ini kah dunia yang sesungguhnya?
Inikah kehidupan yang sebenarnya?
Inikah rumus dunia yang sungguh derajat perhitungan sangat berbeda saat aku sekolah
Perih....
Saat aku tahu bila bahagia hanya diperuntukan yang berada
Saat kutahu ijazah akan kalah dengan dana?
Entahlah....
Aku kalah sekarang
Kalah dengan kejamnya dunia yang tak kulihat ada celah untukku mengandalkan ijazah dan usaha sendiri.....