Karmina – Setelah kita mengerti tentang penjelasan dan contoh-contoh pantun pada pembahasan sebelumnya kali ini satubahasa akan memberikan pula pembahasan macam-macam pantun yang ada di Indonesia yang salah satunya adalah Karmina. Dibaca dari namanya mungkin terkesan seperti nama seseorang ya sob tetapi bukan itu yang dimaksud, berikut ini adalah penjelasan dari karmina yang selengkapnya dapat anda baca di bawah ini.
Karmina atau Pantun Pendek
Karmina adalah jenis pantun pendek atau singkat yang susunannya hanya terdiri dari dua baris, baris pertama yang merupakan sampiran dan sementara baris kedua ialah isi dari pantun karmina atau pantun pendek.
Mungkin sobat juga sering melihat pada acara-acara televisi seperti acara-acara yang terkadang ada budaya betawi di dalamnya dan kemudian ada pantun-pantun yang diucapkan lalu kemudian ada yang membalasnya dengan pantun pula, nah itulah yang dinamakan karmina. Karena karmina sendiri sering digunakan dalam acara-acara adat budaya Betawi seperti acara-acara pernikahan atau lamaran dan pesta budaya Betawi lainnya yang di dalamnya terkadang harus ada pantun-pantun singkat yang harus di ucapkan.
Contoh-contoh Karmina atau Pantun Singkat
Satu dua tiga empat
Kakek tua pakai tongkat
Burung elang burung kutilang
Abang pulang membawa uang untuk yang disayang
Burung perkutut terbang melayang
Abang kentut tidak bilang-bilang
Sudah garahu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
Kayu lurus dalam lading
Sapi kurus tak ada daging
Hujung bendul dalam semak
Sapi mandul banyak lemak
Kata dulang paku serpih
Kata orang ia yang lebih
Lain dulung lain kakinya
Lain orang lain pula hatinya
|
Pengertian dan Contoh Karmina atau Pantun Pendek Lengkap dengan Penjelasannya |
Siapkan bekal menjelang wafat
Dengan sebari ilmu yang bermanfaat
Burung kutilang suaranya merdu
Tahulah abang kangen dan sangat rindu
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele janganlah diumbar
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu preman sekarang ustadz
Ayam jago terbang ke awan
Marilah kita menjadi kawan
Air panas di dalam panci
Kuranglah pantas memuji diri
Kelapa parut enak rasanya
Biarlah ia gendut yang penting baik hatinya
Pinggan retak, nasi tak dingin
Tuan tak hendak, kami tak ingin
Candi mendhut rusak jalannya
Orang gendut banyak makannya
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
Limai perut di tepi rawa
Sakit perut sebab tertawa
Tabtibau si puyuh padang
Hilang pisau berganti perang
Itulah beberapa contoh karmina atau pantun pendek dua bari yang dapat anda pelajari, semoga dengan adanya penjelasan serta contoh-contoh pantun ini kita semua dapat melestarikan budaya berpantun kita sebagai masyarakat yang pandai dalam berucap serta menjaga bahasa kita sebagai bahasa yang baik dan benar untuk di tuturkan.