Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
(Bila sedang berhadapan bermulut manis, tetapi bila dibelakang lain perkataannya).
Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang
(Bila seorang yang dicintainya mendapatkan rezeki dikasihi, dimanja dan kalau tidak ada rezeki dihiraukan).
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan.
(Segala kesedihan dan kesenangan ditanggung bersama-sama).
Air diminum serasa duri, nasi dimakan rasa sekam.
(Orang yang patah hati ditinggal kekasihnya).
Air mata jatuh ke perut.
(Sangat bersedih hati namun disimpan atau ditahan).
Asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga.
(Jodoh seseorang bisa saja berasal dari tempat yang jauh).
Bagai dawat dengan kertas.
(Tak terpisahkan).
Bagai diiris dengan sembilu.
(Sakit hati teramat sangat).
Bagai dulang dengan tudung saji.
(Pasangan yang sangat serasi).
Bagai pungguk merindukan bulan.
(Cinta tetapi cintanya tidak terbalaskan).
Bertanam tebu di bibir.
(Menggunakan kata-kata rayuan manis untuk membujuk).
Biarlah buruk, hatinya kasih
(Biar muka buruk namun hatinya penuh kasih sayang).
Cacak seperti lambang tergadai.
(Perihal orang yang sedang kasmaran).
Cubit paha sendiri dahulu, baru mencubit paha orang lain.
(Merasakan sendiri akibat yang akan ditimbulkan sebelum menyakiti orang lain).
Dalam laut tak bisa diduga, dalam hati siapa tahu.
(Isi hati seseorang tidak dapat ditebak).
Dalam tetangkai orang.
(Seorang gadis yang akan segera menikah).
Depan belakang lain bicara.
(Seseorang yang munafik, tidak setia).
Gajah ditelan ular lidi.
(Anak orang besar jatuh cinta pada anak orang miskin).
Habis manis sepah dibuang.
(Dibuang dan tidak dianggap setelah tidak terpakai lagi).
Hidung dicium, pipi digigit.
(Kasih sayang semu).
Hilang di mata, di hati jangan.
(Walaupun sudah jauh namun jangan saling melupakan).
Hilang tak dicari, lulus tak terselami.
(Tidak dipedulikan lagi).
Jatuh ke dalam air mata.
(Bersedih hati).
Jauh di mata, dekat di hati.
(Walaupun berjauhan namun di hati tetap terkenang).
Jinak-jinak merpati, sudah dekat terbanglah dia.
(Kelihatannya mudah untuk di dekati namun ternyata sulit).
Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bilakah sudah.
(Perasaan sedih kehilangan kekasih akan sangat sulit dihilangkan).
Laksana garam dengan asam.
(Cocok, serasi).
Makan hati, berulam jantung.
(Suasana hati yang sangat sedih).
Mati satu tumbuh seribu.
(Segala sesuatu yang telah hilang maka akan ada gantinya).
Nasi sudah menjadi bubur.
(Segala sesuatu yang sudah terlanjur terjadi tidak akan bisa dirubah kembali).
Obat jerih pelerai demam.
(Perkataan lemah lembut kepada orang yang dicintainya).